Suatu penanganan yang dinegosiasikan di Afghanistan penuh dengan kesusahan. Mengenang dialog rukun yang terjalin antara AS serta Taliban, yang menciptakan penandatanganan perjanjian tanpa kesertaan dari penguasa Afghanistan, walaupun penguasa Afghanistan jadi kawan kerja penting AS, beberapa rumor yang menuntut riset mendalam.
Perang sudah jadi industri yang amat mahal, bagus dengan cara keuangan ataupun dalam perihal nyawa yang lenyap. Di bagian manusiawi, sudah terjalin sebagian korban awam, dan masuknya pengungsi dalam serta mereka yang melarikan diri ke negara- negara orang sebelah, spesialnya Iran serta Pakistan.
Pada tingkatan finansial, pemasukan penguasa Afghanistan tidak lumayan buat membiayai reka ulang negeri. Akankah Amerika Sindikat serta penyumbang besar yang lain, semacam Bank Bumi, berkontribusi penting kepada usaha memiliki ini?
Buat membuat kemantapan politik di Afghanistan, daulat Afghanistan wajib menggapai perjanjian di antara mereka sendiri. Mereka hendak mempunyai akibat akhlak atas negara- negara kokoh dengan tujuan spesial, tidak samar, serta waktu jauh buat Afghanistan lekas sehabis mereka bisa menerapkannya. Dikala ini para atasan politiknya ingin berunding dengan cara kasar, bersaing, individualistis, serta melindungi buat memperoleh kewenangan serta menjaga letaknya yang terdapat tanpa mencermati kebutuhan negeri ataupun orang.
Pasti saja, Afghanistan dengan cara penting profitabel, namun evaluasi kita berlainan: kita merasa terdapat perihal lain yang lebih berarti. Afghanistan merupakan negeri yang lebih lemas di area itu, dengan para atasan yang cuma hirau buat memperoleh daya politik serta yang tidak mempunyai visi waktu jauh buat perkembangan negeri. Inilah penyebabnya, betapapun kuatnya sesuatu negeri, beliau sanggup penuhi tujuannya di Afghanistan dengan relatif gampang. Mereka mempunyai opsi buat meninggalkan Afghanistan bila saja.
Afghanistan, di bagian lain, dihadapkan dengan permasalahan ekonomi serta pembangunan yang penting. Walaupun Afghanistan banyak hendak pangkal energi alam semacam gas, mineral, serta minyak( senilai lebih dari$ 1 triliun), ketidakamanan, bentrokan, minimnya prasarana, serta penguasa yang lemas sudah membatasi keahlian negeri buat menciptakan serta menggunakan pangkal energi ini, serta Afghanistan senantiasa jadi satu. dari negara- negara termiskin di bumi.
Afghanistan mempunyai 2 kelemahan penting yang wajib ditangani: awal, atasan yang amat lemas ataupun atasan yang dengan cara bertepatan cuma memprioritaskan kebutuhan individu mereka serta puas buat senantiasa berdaulat sepanjang sisa hidup mereka; serta kedua, Afghanistan merupakan negeri terlemah di area itu.