Pengalaman Pribadi Saya Menjalani Hubungan Yang Sudah Tidak Ada Cinta Dan Rasa Sayang

Saya pernah dihadapkan dalam hubungan dimana sudah lama menjalaninya, tapi pada akhirnya saya merasa jenuh dan rasa cinta dan rasa sayang rasanya semakin hilang, dan akhirnya hilang. Dan pasangan saya tahu akan keadaan itu. Dia menyadarinya. Pada saat itu sudah banyak teman saya, yang mengatakan seharusnya saya mengakhiri hubungan itu. Jangan dipertahankan. Karena saya sendiri tampak tidak bahagia dengan hubungan itu. Seperti harus berpura-pura sayang dan bahagia.

Pengalaman Pribadi Saya Menjalani Hubungan Yang Sudah Tidak Ada Cinta Dan Rasa Sayang

Di sisi lain yang membuat saya semakin jenuh akan hubungan itu adalah, sikap pasangan saya. Saya sendiri bukan tipe orang yang gampang jenuh. Karena saya orangnya penuh semangat. Dan sangat senang melakukan hal-hal yang menarik di hubungan. Senang memberikan surprise, dan kadang saya bisa bersikap dewasa, kadang saya bisa menjadi sangat manja, kadang saya bisa sangat menyebalkan. Sehingga akan ada-ada saja yang terjadi dalam hubungan, sehingga saya tidak akan mudah bosan. Saya tidak bisa mengklaim diri saya bisa menjadi ice breaker dalam hubungan.

Tapi saya tahu caranya, sehingga saya bisa melakukannya. Tapi tidak selamanya berhasil. Karena dibutuhkan kontribusi dari pasangan saya juga. Jika dia tidak meresponnya, saya juga tidak bisa membangun suasana yang hangat. Jadi saat saya merasa cinta dan sayang saya semakin hilang, berarti saya sudah di tahap yang lelah dan sudah mencoba. Karena saya yang tipe optimis. Optimis semua akan baik. Dan jika hasilnya tidak baik, masih ada kesempatan untuk membuat yang berikutnya lebih baik.

Dan kadang orang mengatakan saya terlalu optimis, dan jangan menjadi naif. Dan di hubungan saya dengan salah satu mantan saya. Saya sudah sampai di tahap saya sudah kehilangan optimis saya. Karena sikapnya juga yang mendukung akan hal itu. Dia pemarah dan mudah emosi. Dan saat ada orang yang membuat marah, dia akan melampiaskan pada saya. Sampai akhirnya saya yang awalnya bisa menerima, dan tiba di satu saat saya menyerah, dan tidak bisa menerima hal itu lagi.